Halaman
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
i
RESPON BANGSA INDONESIA TERHADAP
IMPERIALISME DAN KOLONIALISME DALAM BIDANG
POLITIK, EKONOMI, SOSIAL
-
BUDAYA, DAN PENDIDIKAN
SEJARAH
KELAS XI
PENYUSUN
Zia
Ulhaq
SMAN 42 JAKARTA
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
ii
DAFTAR ISI
PENYUSUN
................................
................................
................................
................................
..........
i
DAFTAR ISI
................................
................................
................................
................................
........
ii
GLOSARIUM
................................
................................
................................
................................
....
iii
PETA KONSEP
................................
................................
................................
................................
.
iv
PENDAHULUAN
................................
................................
................................
...............................
1
A.
Identitas Modul
................................
................................
................................
......
1
B.
Kompetensi Dasar
................................
................................
................................
..
1
C.
Deskripsi Singkat Materi
................................
................................
.......................
1
D.
Pe
tunjuk Penggunaan Modul
................................
................................
.................
2
E.
Materi Pembelajaran
................................
................................
..............................
2
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
................................
................................
................................
...
3
RESPON BANGSA INDONESIA TERHADAP KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
BARAT DALAM BIDANG POLITIK & EKONOMI
................................
................................
..
3
A.
Tujuan Pembelajaran
................................
................................
.............................
3
B.
Uraian Materi
................................
................................
................................
.........
3
C.
Rangkuman
................................
................................
................................
..........
14
D.
Latihan Soal
................................
................................
................................
.........
14
E.
Penilaian Diri
................................
................................
................................
.......
18
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
................................
................................
................................
19
RESPON BANGSA INDONESIA TERHADAP KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
DI BIDANG SOSIAL
-
BUDAYA DAN PENDIDIKAN
................................
............................
19
A.
Tujuan Pembelajaran
................................
................................
...........................
19
B.
Uraian Materi
................................
................................
................................
.......
19
C.
Rangkuman
................................
................................
................................
..........
25
D.
Latihan Soal
................................
................................
................................
.........
25
E.
Penilaian Diri
................................
................................
................................
.......
26
EVALUASI
................................
................................
................................
................................
........
27
Daftar Pustaka
................................
................................
................................
...............................
32
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
iii
GLOSARIUM
Culture Stelsel
:
Sistem Tanam Paksa
Kolonialisme
:
kebijakan dan praktik kekuatan dalam memperluas
kontrol atas masyarakat lemah atau daerah.
Imperialisme
:
Kebijakan di mana sebuah negara besar dapat
memegang kendali atau pemerintahan atas daerah
lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang.
Politik Etis
:
Politik Balas Budi
Irigasi
:
Upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan
pertanian.
I
nvasi
:
Penyerangan secara militer ke negara lain
Nasionalisme
:
Suatu paham yang menciptakan dan
mempertahankan
kedaulatan
sebuah
negara
Demokrasi
:
Bentuk pemerintahan
di mana semua warga
negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan
keputusan yang dapat mengubah hidup mereka.
Romusha
:
Orang
-
orang yang
dipaksa bekerja berat pada zaman
pendudukan Jepang.
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
iv
PETA KONSEP
Respon Bangsa Indonesia terhadap
imperialisme dan kolonialisme
Bidang Politik
(Organisasi Pergerakan)
Bidang Ekonomi
(perlawanan terhadap
monopoli)
Bidang Sosial
-
Budaya
Bidang Pendidikan
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
1
PENDAHULUAN
A.
Identitas Modul
Mata Pelajaran
:
Sejarah
Kelas
:
XI
Alokasi Waktu
:
2
x 45 menit (
2
Pertemuan
)
Judul Modul
:
R
espon
B
angsa
I
ndonesia terhadap imperialisme dan
kolonialisme dalam bidang politik, ekonomi, sosial
-
budaya, dan
pendidikan
B
.
Kompetensi Dasar
3.7.
Menganalisis respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan
kolonialisme dalam bidang politik
(organisasi pergerakan), ekonomi
(bentuk perlawanan terhadap praktik monopoli), sosialbudaya (karya seni
dan sastra), dan pendidikan (Taman Siswa, Kayu Tanam)
4.7.
Menyajikan hasil analisis respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme
dan kolonialisme dalam bidang politik, ekonomi, sosial
-
budaya, dan
pendidikan dalam bentuk tulisan dan/atau media lain
C
.
Deskripsi Singkat Materi
Gambar
1
.
Kapal
-
kapal Jung yang pernah berlayar di Nusantara
. sumber. http://wikipedia.com
Halo para pembelajar sejarah, kita sama
-
sama telah mengetahui bahwasanya
Indonesia adalah negara maritim yang punya banyak sekali sejarah tentang
k
ejayaan di masa lampau, tetapi kita juga memiliki sejarah kelam Ketika negara
kita menjadi bagian dari wilayah yang mengalami kolonialisasi dan
imperialisme dari bangsa barat.
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
2
Selama ratusan tahun, di beberapa wilayah nusantara telah mengalami
penjajahan
oleh bangsa barat, beberapa kisah sejarah telah kita dengan
bagaimana bangsa Indonesia sebagai bangsa yang memiliki semangat juang
tinggi melawan dan berupaya mengusir para penjajah tersebut. Beberapa
tempat di wilayah Nusantara (Aceh, Bali, Riau, dll) ba
hkan tidak sampai
setengah abad mengalami penajahan, hal tersebut dikarenakan kekuatan dari
para penguasa di daerah yang menyebabkan kekuatan kolonialisme dan
imperialism sulit untuk masuk
Namun demikian, selama ratusan tahun di beberapa tempat di Indones
ia yang
mengalami
kolonialisasi dan imperialism dari bangsa Barat memunculkan
respon
-
respon dari Bangsa Indonesia yang mencerminkan adanya semangat
juang dan daya perlawanan yang tinggi, meskipun menjadi daerah koloni
bangsa lain, para tokoh
-
tokoh Bangsa I
ndonesia menggerakan banyak sekali
perlawanan terhadap kebijakan
-
kebijakan dari bangsa barat yang merugikan,
melalui modul ini, kita akan sama sama menganalisis bagaimana respon Bangsa
Indonesia terhadap penjajahan dalam bidang politik, ekonomi, social
-
bud
aya,
dan Pendidikan.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan kalian akan mampu mewariskan
berbagai semangat juang dari para tokoh
-
tokoh bangsa setiap melihat sebuah
ketidak adilan di depan mata kalian, dan turut aktif memperjuangkan sesuatu
yang benar, seperti pada contoh
-
con
toh yang akan kita bahas dalam modul ini.
Silahkan dipelajari.
D.
Petunjuk Penggunaan Modul
Modul ini ditujukan untuk siswa kelas XI yang mempelajari Sejarah kelompok
Peminatan ilmu
-
ilmu sosial. Siswa diharapkan dapat memanfaatkan modul ini
secara maksi
mal, dengan mengikuti langkah
-
langkah sebagai berikut :
1.
Sebelum masuk kepada kegiatan pembelajaran, bacalah tujuan pembelajaran
terlebih dulu. Ini penting untuk membantu kamu mencapai tujuan
pembelajaran
2.
Bacalah secara berurut uraian materi yang disajikan,
pastikan kamu
memahami uraian materi yang ditulis, setelah itu jangan lupa baca
rangkuman materi yang telah ditulis, ini membantu kamu menyimpan
informasi lebih dalam.
3.
Kerjakan tugas mandiri
dan latihan soal
, perlu diingat, penugasan mandiri
dan latihan s
oal
bukan untuk menilai kompetensi kamu, tapi untuk
membantu kamu memahami bagian materi mana yang belum kamu kuasai.
4.
Bila kamu merasa sudah cukup memahami materi dalam
4
kegiatan
pembelajaran di modul ini, silahkan kerjakan
lembar evaluasi
.
E.
Materi Pembelajaran
Modul ini terbagi menjadi
2
kegiatan pembelajaran antara lain :
1.
Respon Bangsa Indonesia terhadap Kolonialisme dan Imperialisme dalam
Bidang Politik dan Ekonomi
2.
Respon Bangsa Indonesia terhadap Kolonialisme dan Imperialisme dalam
Bidang Sosial
-
Budaya dan Pendidikan
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
3
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
RESPON BANGSA INDONESIA TERHADAP KOLONIALISME DAN
IMPERIALISME BARAT
DALAM BIDANG
POLITIK & EKONOMI
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan
kamu mampu :
1.
Mengumpulkan dan mengolah data dari berbagai sumber mengenai respon
bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme dalam bidang
politik (organisasi p
ergerakan), ekonomi (bentuk perlawanan terhadap
praktik monopoli)
.
2.
Menganalisis dan menarik kesimpulan dari data yang dikumpulkan terkait
respon bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme dalam
bidang politik (organisasi pergerakan), ekonomi (
bentuk perlawanan
terhadap praktik monopoli)
.
B.
Uraian Materi
Hallo
, kali ini kita akan belajar tentang Respon Bangsa Indonesia Terhadap
kolonialisme dan imperialisme barat di Berbagai Bidang
.
R
espon dalam KBBI
(kamus
besar Bahasa Indonesia)
artinya
tanggapan; reaksi: terhadap sesuatu. Sehingga apa
maksud dari
Respon Bangsa Indonesia Terhadap koloni
alisme dan
i
mperialism
barat
?
sejak kedatangan Bangsa Eropa khususnya Belanda ke Indonesia, telah terjadi berbagai
respon yang beragam dari Bangsa Indonesia, namun ketika kedatangan tersebut makin
intens dan terjadi berbagai upaya Bangsa Eropa untuk masuk dan menguasai
Kepulauan Indon
esia, munculah respon
-
respon dari kalangan masyarakat Indonesia,
khususnya dalam bentuk perlawanan
.
Pada awalnya kedatangan bangsa barat dimotivasi oleh keinginan untuk mendapatkan
rempah
-
rempah sebagai salah satu komoditas yang sangat laku di pasar Eropa,
keinginan bangsa Barat untuk menjelajahi dunia baru di Kawasan Timur, termasuk
Indonesia didorong o
leh motivasi 3G, yaitu Gold, Glory dan Gospel (Kekayaan, Kejayaan
dan Penyebaran Agama) secara umum Bangsa Barat yang datang ke Indonesia memang
diawali dengan berbagai kegiatan perdagangan, yang memang sudah sangat umum
dilakukan di Indonesia dengan berba
gai bangsa.
Komoditas yang menjadi primadona
antara lain adalah rempah
-
rempah,
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
4
gambar
2
.
Berbagai jenis rempah
-
rempah
.Sumber.http://Wikipedia.com
Kedatangan Bangsa Barat tersebut lama
-
kelamaan berkembang menjadi sebuah
upaya
mendominasi dan menjajah Kepulauan Indonesia, keserakahan dan keinginan mereka
untuk menguasai kepulauan Indonesia beserta segala potensinya lantas dipraktekkan
dalam upaya
-
upaya monopoli perdagangan, mengadu domba antar kerajaan
-
kerajaan
di Indonesi
a, bahkan menduduki secara langsung wilayah Kepulauan I
ndonesia.
Semua
perlakuan dan aksi dari Bangsa Barat di Kepulauan Indonesia pada akhirnya
memunculkan beragam respon dari Bangsa Indonesia.
Yang dimaksud dengan imperialisme adalah suatu sistem politi
k yang tujuannya adalah
menjajah bangsa atau negara lain demi untuk memperoleh kekuasaan dan keuntungan
secara sepihak yang jauh lebih besar. Sementara yang dimaksud dengan kolonialisme
adalah tindakan penguasaan atas suatu wilayah dan penduduk suatu bangs
a dengan
tujuan yang sifatnya militer juga ekonomi. Keberadaan bangsa barat di Indonesia
utamanya Belanda adalah contoh nyata kolonialisme dan imperialisme sebab tujuan
penguasaan atas sejumlah wilayah di nusantara adalah untuk memperluas kekuasaan
dan men
dapatkan keuntungan ekonomi.
P
eriode
p
anjang penjajahan di
s
ebagian wilayah Indonesia seringkali menyebabkan
penderitaan dan kesengsaraan bagi rakyat Indonesia
,
munculnya berbagai perlawanan
dari para tokoh Bangsa Indonesia membuat gambaran betapa
banga kita bukan bangsa
yang diam saja ketika mengalami penindasan, berbagai periode penjajahan dari bangsa
Belanda yang digambarkan di garis waktu di bawah ini, semuanya memunculkan
respon perlawanan dari Bangsa Indonesia.
S
ejak kedatangan Belanda 1596 h
ingga 1942 M, dapat kita sama sama ingat periodisasi
penjajahan Bangsa Barat di Indonesia dalam timeline
di bawah ini, meskipun timeline
ini bukan menggambarkan penguasa sah seluruh Kepulauan Indonesia,
serta tidak
dapat dikatakan bahwa Bangsa Eropa mengua
sai Kepulauan Indoensia secara
utuh sejak Abad 16 M
,
karena pada saat Bangsa Eropa sudah menguasai sebagian
wilayah Kepulauan Indonesia, banyak pula pada saat yang bersamaan, penguasa
-
penguasa lokal Indonesia tetap memerintah kerajaannya, mari kita ingat k
embali
periodisasi sebagai berikut
:
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
5
PERIODISASI
KOLONIALISASI
BANGSA BARAT DI SEBAGIAN BESAR KEPULAUAN INDONESIA
(TIDAK TERMASUK PORTUGIS DAN SPANYOL)
16
02
-
1799
Periode VOC
Pemerintah
Republik Bataaf
1808
-
1811
1816
-
1830
Pemerintah
Hindia
-
Belanda
m
asa 3 Komjen
1800
-
1808
Pemerintah
Hindia
-
Belanda
18011
-
1816
Pemerintahan
Inggris
1830
-
1870
Pemerintah Hindia
-
Belanda
m
asa
Tanam Paksa
Pemerintah Hindia
-
Belanda
m
asa Ekonomi
Liberal
1870
-
1900
1900
-
1942
Pemerintah Hindia
-
Belanda
m
asa
Politik Etis
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
6
1.
Respon Bangsa Indonesia Terhadap Kolonialisme Dan Imperialisme Dalam
Bidang Politik
Imperialisme dan kolonialisme yang pernah mendera Indonesia juga mengakibatkan
hal lain: aktivitas pemerintahan berpusat di jawa. Hal ini akhirnya terbawa sampai
sekarang.
Meskipun saat ini kita sudah melakukan desentralisasi, tapi tetap terasa
bahwa wilayah Jawa seakan adalah pusat pemerintahan.
Tentu, saat pemerintah kolonial Belanda menguasai Indonesia, tidak sedikit
perlawanan yang menghadang. Salah satunya adalah perl
awanan ciamik lewat dunia
politik.
Kebanyakan rakyat bergerak melalui
organisasi dalam maupun luar negeri
.
Masa pergerakan nasional di Indonesia ditandai dengan berdirinya
organisasi
-
organisasi pergerakan. Masa pergerakan nasional (1908
–
1942), dibagi dalam tiga
tahap berikut.
1.
Masa penyusunan (1908
–
1920) berdiri organisasi seperti Budi Utomo, Sarekat
Islam, dan Indische Partij.
2.
Masa radikal/nonkooperasi (1920
–
1930), ber
diri organisasi seperti Partai
Komunis Indonesia (PKI), Perhimpunan Indonesia (PI), dan Partai Nasional
Indonesia (PNI).
3.
Masa moderat/kooperasi (1930
–
1942), berdiri organisasi seperti Parindra,
Partindo, dan Gapi. Di samping itu juga berdiri organisasi k
eagamaan, organisasi
pemuda, dan organisasi perempuan.
Dalam uraian materi ini akan diambil 2 contoh organisasi pergerakan nasional dari
masing
-
masing periode, yaitu Budi Utomo dan Sarekat Islam mewakili masa
penyusunan, Perhimpunan Indonesia dan PNI mewakili masa radikal/non kooperasi,
dan Parindra serta GAPI
mewakili masa moderat/Koperasi.
Sedangkan sebagai
informasi, organisasi
-
organisasi pergerakan nasional dapat dilihat secara singkat
pada tabel di bawah ini:
No.
Nama Organisasi
Berdiri
Tujuan
Tokoh
1.
Budi Utomo
20 mei
1908
M
engusahakan
kemajuan
yang selaras
buat negeri dan bangsa
Wahidin
Sudirohusodo,
Dr.Soetomo
2.
Sarekat Islam
14 sept
1912
Membantu
kemajuan
taraf hidup Bumiputera
HOS
Tjokroaminoto,
Agus Salim
3.
Indische Partij
25 des
1912
Mempersiapkan rakyat
Indonesia
menjadi
negara
yang merdeka
Douwes
Dekker,
Ki
Hajar
Dewantara,
Cipto M.
4.
Perhimpunan
Indonesia
25 okt 1908
memajukan
keperntingan
-
kepentingan
bersama
orang
-
orang
pribumi
dan non pribumi bukan
Eropa
di
negeri
Belanda
Moh. Hatta, Ki
Hajar
Dewantara
5.
Partai
Nasional
Indonesia
4 Juli 1927
Kemerdekaan
Indonesia
Ir.Soekarno
7.
Gabungan Politik
Indonesia (GAPI)
4 Juli 1939
Indonesia berparlemen
Moh.Husni
Thamrin
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
7
a.
Organisasi Budi Utomo
Berdirinya Budi Utomo menjadi tanda kebangkitan nasional
bangsa Indonesia
untuk mencapai kemerdekaannya sekaligus penanda perkembangan nasionalisme
Indonesia. Meskipun saat itu pendirian organisasi awalnya hanya dituukan bagi
golongan berpendidikan Jawa. Hingga saat ini tanggal berdirinya, 20 Mei,
diperingati se
bagai Hari Kebangkitan Nasional. Hal ini menjadikan sejarah Budi
Utomo dari awal hingga akhir sangat menarik untuk dipelajari.
Budi Utomo (Boedi Oetomo) ialah organisasi yang didirikan tanggal 20 Mei 1908
oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA. Mereka
adalah Goenawan
Mangoenkoesoemo dan Soeraji. Wahidin Sudirohusodo merupakan penggagas
Budi Utomo dan namanya selalu dikaitkan dengan sejarah Budi Utomo ataupun
sejarah berdirinya Budi Utomo.
Budi Utomo dipelopori oleh para pemuda dari STOVIA, Sekolah Guru
Bandung,
Sekolah Pamong Praja Magelang dan Magelang, Sekolah Peternakan dan Pertanian
Bogor, dan Sekolah Sore untuk Orang Dewasa di Surabaya. Para pelajar tersebut
terdiri
dari
Soeradji,
Muhammad
Saleh,
Soewarno
A,
Goenawan
Mangoenkoesoemo, Suwarno B., R.
Gumbreg, R. Angka, dan Soetomo. Baca juga
pahlawan nasional dari Jawa, pahlawan nasional dari Madura, pahlawan nasional
dari Jawa Tengah, dan biodata pahlawan kemerdekaan dari berbagai daerah di
Indonesia.
Nama organisasi Budi Utomo diusulkan oleh Soerad
ji dan semboyan yang
dikumandangkan ialah
Indie Vooruit
(Hindia Maju) dan bukan
Java Vooruit
(Jawa
Maju). Budi Utomo terdiri atas kata budi yang berarti perangai atau tabiat dan
utomo yang berarti baik atau luhur. Jadi perkumpulan Budi Utomo dapat
dimaknas
i sebagai perkumpulan yang akan mencapai sesuatu berdasarkan
keluhuran budi dan kebaikan perangai atau tabiat.
Tujuan Budi Utomo yakni memperoleh kemajuan yang harmonis bagi nusa dan
bangsa Jawa dan Madura. Pada awalnya Budi Utomo hanya mengendaki perbaik
an
sosial yang meliputi Jawa dan Madura, sehingga kata kemerdekaan belum disebut.
Beberapa usaha ditemp
u
h untuk mewujudkan tujuan tersebut yakni memajukan
pengajaran sesuai dengan yang dicita
-
citakan oleh dr. Wahidin, peternakan,
pertanian, perdagangan, te
knik, industri, dan menghidupkan kembali kebudayaan.
b.
Sarekat Islam
(SI)
Kita kerap mendengar seruan untuk menjauhkan Islam dari gerakan politik.
“Jangan gunakan Islam sebagai alat politik, begitu kira
-
kira seruan mereka.
Mereka menginginkan Islam diisolasi
di ruang “netral”.
Sebetulnya ruang netral itu tidak ada. Sebab, hampir semua ruang kehidupan
manusia itu terkait dengan politik. Mana bisa Islam terpisah dari persoalan
kehidupan? Mana bisa Islam tutup mata dengan penderitaan umatnya?
Dan
memang, jika kita menengok ke masa silam, Islam tidak berjarak dengan
politik. Itu terjadi pada permulaan abad 20, bersamaan dengan kebangkitan
perlawan rakyat Indonesia menentang kolonialisme, muncul gerakan politik Islam
atau Islam Politik.
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
8
Di awal abad
ke
-
20, ada organisasi sosial
-
politik yang sangat mencolok. Namanya:
Sarekat Islam. Ini organisasi massa terbesar di zamannya. Tjokroaminoto,
pimpinan SI yang kerap disebut “Raja Jawa” itu, mengklaim jumlah anggotanya
mencapai 2 juta orang.
Sumber resmi m
engatakan, SI lahir dari perkumpulan kaum pribumi yang
mengamankan Laweyan, daerah hunian saudagar batik di Solo. Pendirinya
bernama Haji Samanhudi. Awalnya, organisasi itu bermuasal dari organisasi ronda
bernama “Rekso Roemekso”. Pendapat ini diperkuat ol
eh Takashi Shiraishi dalam
bukunya, Zaman Bergerak: Radikalisme Rakyat Di Jawa (1912
-
1926).
Namun, versi lain yang lebih akurat menyatakan, SI berasal dari organisasi yang
sebelumnya bernama Sarekat Dagang Islamiyah (SDI). Pendirinya adalah seorang
bekas
murid STOVIA yang terbakar api nasionalisme Tiongkok, Tirto Adhi Soerjo,
pada tahun 1909. Pendapat ini diusung oleh Pramoedya Ananata Toer dalam
tetralogi bagian ketiganya, Jejak Langkah. Namun, pada tahun 1913, sebagai upaya
menjegal perkembangan SDI, pen
guasa kolonial membuang Tirto ke Ambon.
Kepengurusan SI pun berpindah ke Haji Samanhudi dan kegiatannya berpusat di
Solo.
Pendapat Pram itu hampir sejalan dengan pendapat Bung Hatta saat
menyampaikan ceramah berjudul “Dari Budi Utomo menuju Sarekat Islam”
di
gedung Kebangkitan Nasional tanggal 22 Mei 1974.
Menurut Bung Hatta, pendiri
SDI adalah Tirto di Batavia tahun 1909. Tirto kemudian melakukan tur keliling
jawa, termasuk Solo. Dengan demikian, SDI Solo yang diketuai Haji Samanhudi
adalah cabang SDI
-
nya
Tirto Adhisuryo.
SDI di bawah Haji Samanhudi terus berkembang. Sayang, Haji Samanhudi tidak
bisa mengendalikan organisasi yang terus berkembang. Ia juga tak kuasa melawan
tekanan penguasa kolonial. Akhirnya, pada tahun 1912, kepemimpinan SI
diserahkan ke
pada Tjokroaminoto, seorang teknisi di pabrik gula Rogojampi.
Pusat kegiatan SI pun dipindahkan ke Surabaya. Namanya pun berubah menjadi
Sarekat Islam (SI).
c.
Perhimpunan Indonesia
Selain rakyat yang ada di daerah kita, jiwa nasionalisme juga timbul dari lu
ar
negeri.
Para mahasiswa yang sedang belajar di Belanda, pada tahun 1908,
membentuk
Indische Vereeniging.
Pada mulanya, mereka membentuk ini atas
dasar sosial. Namun, seiring berjalannya waktu, namanya berubah menjadi
Indonesia Vereeniging pada tahun
1922. Mereka pun semakin melebarkan
sayapnya dan memasuki dunia politik. Gagasan
-
gagasannya disalurkan lewat
majalah Hindia Putra. Sampai akhirnya, tiga tahun kemudian, mereka menjadi
lebih radikal dan mengganti namanya menjadi Perhimpunan Indonesia (PI).
Mereka pun secara tegas memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
d.
Partai Nasional Indonesia (PNI)
Berdirinya partai
-
partai dalam pergerakan nasional banyak bermula dari studie
club. Salah satunya yaitu Partai Nasional Indonesia (PNI). Partai Nasional
Indones
ia (PNI) yang lahir di Bandung pada tanggal 4 Juli 1927 tidak terlepas dari
keberadaan Algemeene Studie Club. Lahirnya PNI juga dilatarbelakangi oleh
kondisi sosio politik yang rumit. Pemberontakan PKI pada tahun 1926
membangkitkan semangat untuk membentuk
kekuatan baru dalam menghadapi
pemerintah kolonial Belanda. Rapat pendirian partai ini dihadiri Ir. Soekarno, Dr.
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
9
Cipto Mangunkusumo, Soedjadi, Mr. Iskaq Tjokrodisuryo, Mr. Budiarto, dan Mr.
Soenarjo. Pada permulaan berdirinya, PNI berkembang benar
-
benar
cepat karena
disupport oleh elemen
-
faktor berikut.
1.
Pergerakan yang ada lemah sehingga kurang bisa menggerakkan massa.
2.
PKI sebagai partai massa telah dilarang.
3.
Propagandanya menarik dan memiliki orator ulung yang bernama Ir. Soekarno
(Bung Karno).
Untuk mengobarkan motivasi perjuangan nasional, Bung Karno mengeluarkan
Trilogi sebagai pegangan pengorbanan PNI. Trilogi hal yang demikian mencakup
kesadaran nasional, kemauan nasional, dan perbuatan nasional. Tujuan PNI yakni
mencapai Indonesia merdeka.
Untuk mencapai tujuan tersebut, PNI menerapkan
tiga asas adalah self help (berjuang dengan usaha sendiri) dan nonmendiancy,
sikapnya
kepada
pemerintah
juga
antipati
dan
nonkooperasi.
Dasar
perjuangannya yaitu marhaenisme. Kongres Partai Nasional Indonesia
yang
pertama diadakan di Surabaya, tanggal 27
–
30 Mei 1928.
Peranan PNI dalam pergerakan nasional Indonesia sangat besar. Menyadari
perlunya pernyataan semua potensi rakyat, PNI memelopori berdirinya
Permufakatan Perhimpunan
-
Perhimpunan Politik Kebangsa
an Indonesia (PPPKI).
PPPKI dicontoh oleh PSII (Partai Sarekat Islam Indonesia), Budi Utomo, Pasundan,
Sumatranen Bond, Kaum Betawi, Indonesische Studi Club, dan Algemeene Studie
Club.
Melihat
PNI ini pesat menarik massa dan hal ini betul
-
betul mencemask
an
pemerintah kolonial Belanda. Pengawasan kepada aktivitas politik dilakukan
semakin ketat bahkan dengan tindakantindakan penggeledahan dan penangkapan.
Dengan
berkembangnya
desas
desus
bahwa
PNI
akan
mengadakan
pemberontakan, karenanya empat tokoh PNI ya
itu Ir. Soekarno, R. Gatot
Mangkuprojo, Markun Sumodiredjo, dan Supriadinata ditangkap dan dijatuhi
sanksi oleh pengadilan Bandung. Dalam proses peradilan itu, Ir. Soekarno dengan
kejagoannya melaksanakan advokasi yang diberikan judul “Indonesia Menggugat”
.
Penangkapan terhadap para tokoh pemimpin PNI merupakan pukulan berat dan
menggoyahkan keberlangsungan partai. Dalam suatu kongres luar umum yang
diadakan di Jakarta pada tanggal 25 April 1931, diambil keputusan untuk
membubarkan PNI. Pembubaran ini memu
nculkan pro dan kontra. Mr. Sartono
kemudian mendirikan Partindo. Mereka yang tak setuju dengan pembubaran
dan
usulan Sartono, lantas mendirikan Pendidikan
Nasional Indonesia (PNI
-
Baru
)
yang didirikan oleh Drs. Mohammad Hatta dan Sutan Syahrir.
Baik
Partin
do
maupun PN
I
-
Baru
, masih menerapkan asas PNI yang lama yaitu
self help
dan
nonkooperasi. Lewat di antara keduanya terdapat perbedaan dalam hal strategi
pe
rjuangan
. PNI
-
Baru
lebih mengutaman pendidikan politik dan sosial,
sedangkan
Partindo mengutamakan ak
si massa sebagai senjata yang tepat untuk mencapai
kemerdekaan
2.
Respon Bangsa Indonesia Terhadap Kolonialisme Dan Imperialisme Dalam
Bidang Ekonomi
Bangsa Indonesia mulai mengenal industri pertambangan dengan dibukanya kilang
minyak bumi di Tarakan Kaltim oleh Belanda
-
Belanda membangun rel kereta api
untuk memperlancar arus perdagangan
-
Liberialisme ekonomi
-
Eksploitasi ekonomi,
monopoli dagang VOC
menyebabkan mundurnya perdagangan nusantara di
panggung perdagangan internasional. Peranan syahbandar digantikan oleh para
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
10
pejabat Belanda
-
Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan
Indonesia sebagai penghasil bahan mentah.
Berbagai
upaya Eksport dilakukan oleh bangsa Belanda, pedagang perantara
dipegang oleh orang timur asing terutama bangsa Cina dan bangsa Indonesia hanya
menjadi pengecer, sehingga tidak memiliki jiwa wiraswasta jenis tanaman baru serta
cara memeliharanya.
-
Dengan d
ilaksanakannya politik pintu terbuka, maka
pengusaha pribumi yang modalnya kecil kalah bersaing sehingga gulung tikar.
-
Perkebunan di Jawa berkembang sedangkan di Sumatra kesulitan tenaga kerja
sehingga dilakukan program transmigrasi.
Untuk mendukung progr
am penanaman
modal Barat di Indonesia pemerintah Belanda membangun : Irigasi, waduk, jalan
raya, jalan kereta api dan pelabuhan. Untuk pembangunan tersebut digunakan tenaga
secara paksa dengan sistem rodi (kerja paksa)
-
Dengan memperkenalkan sistem
sewa ta
nah, terjadi pergeseran dari sistem ekonomi barang ke sistem ekonomi uang
yang juga menyebar di kalangan petani.
Informasi di atas adalah sederet perlakuan Bangsa Belanda kepada Indonesia pada
masa penjajahan, berbagai kerugian harus diderita Bangsa Indon
esia khususnya di
bidang ekonomi, berbagai kebijakan dari Pemerintah Hindia
-
Belanda maupun pada
periode penguasa sebelumnya, yaitu VOC, tidak ada yang menguntungkan bagi rakyat
Indonesia kebanyakan, Adapun pihak yang mendapat keuntungan, hanya segelintir
e
lit bangsawan yang menjadi kepanjangan dan kaki tangan pemerintah Belanda
maupun penguasa VOC.
Hal tersebut memancing berbagai respon yang muncul dari Bangsa Indonesia,
khususnya dalam hal bidang ekonomi, perlawanan yang lahir dari penolakan
terhadap system monopoli yang dilakukan VOC maupun pemerintah Belanda.
Beberapa respon perlawanan terhadap system monopoli adalah sebagai berikut :
a.
Perlawanan Rakyat Maluku
Belanda telah sejak lama bercokol di Kawasan Maluku, sejak
1630, Belanda telah
menj
adi kekuatan yang besar di Ambon, demi menegakkan hegemoni mereka di
Kawasan perdagangan Indonesia, maka Belanda langsung berupaya untuk
menguasai dan menduduki produsen rempah
-
rempah secara langsung, yaitu
Kawasan Maluku, pada saat itu kekuasaan di Maluku
terdiri dari banyak para raja
dan gubernur
-
gubernur yang satu sama lain seringkali bertikai.
Sejak abad ke XVII, VOC selalu mengupayakan adanya perjanjian yang mengikat
antara VOC dan para penguasa di Maluku, tuntutan VOC adalah dia diberikan hak
untuk m
enguasai perdagangan rempah
-
rempah secara tunggal (monopoli) dan
sebagai imbalan bagi para penguasa di Maluku, adalah uang ganti rugi yang
besarannya sesuai kesepakatan, hal ini membuat VOC dan para penguasa di
Maluku menjadi sejahtera, sementara kalangan
petani dan pemiliki kebun
cengkeh, pala dan bunga pala tidak mendapatkan keuntungan besar karena
mereka harus menjual kepada VOC yang telah menentukan harga jual seenaknya.
Respon Bangsa Indonesia terhadap praktek monopoli VOC muncul dari
persekutuan dari
orang
-
orang Hitu (Ambon bagian Utara) dan pasukan Ternate
yang berada di Hoalmoal dengan dukungan dari kerajaan Bangsa Makassar
(Kerajaan Gowa), dengan dipimpin seorang Hitu bernama Kakiali, yang bergelar
sebagai “Kapitein Hitoe”.
Kakiali adalah putera Ka
pitan Hitu Tepil yang ketiga
setelah Raja Negeri Mamala yang bernama Halaene (putera kedua Kapitan Hitu
Tepil). Kapitan Kakiali bergelar “Kapitan Hitu” dan berketurunan dari Perdana
Jamilu (Nusapati) adalah seorang dari para Perdana (pemimpin) Hitu di Jazi
rah
Hitu Pulau Ambon. Kakiali terkenal sebagai pahlawan dalam perang Hitu I tahun
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
11
1634
–
1643 melawan penjajah Belanda (VOC). Politik monopoli perdagangan dan
“hongi tochten” pada zaman VOC sangat menyengsarakan rakyat di kerajaan Hitu
(Tanah Hitu).
Berbagai upaya perlawanan terhadap monopoli VOC antara lain dilakukannya
dengan menyerang berbagai sekutu VOC yang menjadi kaki tangan VOC untuk
menegakkan monopoli sekaligus mendukung para pedagang
-
pemilik perkebunan
rempah untuk menjual hasil cengkeh, pa
la dan bunga pala kepada pihak
-
pihak
selain VOC.
Pada tahun 1634 peperangan mulai berkobar melawan Belanda dan rakyat Hitu
dibantu oleh Gimelaha Luhu dari Jasirah Hoamual di Seram Barat dan para
pejuang dari Hatuhaha di Pulau Haruku dan rakyat Iha dari Pu
lau Saparua. Selain
itu rakyat Hitu mendapat bantuan dari Makassar dan Ternate. Setelah digempur
dengan armada oleh pasukan Belanda yang dikirim dari Batavia (Jakarta), para
pejuang Hitu terpaksa menyingkir dan bertahan di gunung Wawani yang dijadikan
bent
eng pertahanan yang kuat dan dipimpin panglima Hitu Patiwani. Pada tahun
1635 Kakiali dapat ditangkap melalui suatu tipu daya dalam perundingan dengan
Belanda. Ia dibuang ke Batavia. Tahun 1637, Kakiali dipulangkan ke Hitu untuk
menentramkan rakyat Hitu ya
ng semakin bergolak.
Bersama dengan Kakiali datang pula Gubernur Jenderal van Diemen. Ia meminta
bantuan Sultan Hamzah dari Ternate (politik adu domba) untuk bersama
-
sama
melawan Hitu. Kemudian diangkatlah Gubernur Gerard Demmer. Tokoh Belanda
yang keras
ini mulai mengadakan serangan besar
-
besaran ke benteng Wawani.
Pada tahun 1643 Belanda dapat menduduki Wawani setelah perang tersebut
dikosongkan pasukan Hitu dan Panglima Patiwani. Kakiali kembali menyusun
siasat baru melawan Belanda dengan rencana memint
a bantuan Makassar, namun
dia dikhianati oleh teman
-
temannya sendiri. Kakiali gugur bukan karena peluru
VOC. Pada tanggal 16 Agustus 1643 seorang kenalannya yang baik yaitu Fransisco
de Toire (seorang Spanyol) setelah disogok uang oleh Belanda, ia membunuh
Kakiali pada saat sedang tidur. Kakiali ditikam dengan sebilah keris. Pahlawan dari
Wawani ini meninggal seketika. Namun perlawanan rakyat Hitu belum berhenti.
Peperangan diteruskan pada tahun 1643
–
1646 sebagai perang Hitu II yang
dipimpin oleh Kapitan
Tulukabessy dan Imam Rijali.
gambar
3
.
Peta Pulau Ambon dan Kepulauan Maluk
u
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
12
b.
Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa terhadap Monopoli Belanda
Ke
hadiran orang
-
orang Belanda di Nusantara, termasuk di Banten pada awalnya
hanya
untuk berdagang, yakni menawarkan beras untuk ditukarkan dengan
komoditas rempah
-
rempah yang laku di pasaran Eropa. Namun, dalam
perdagangan itu, Belanda hendak memonopoli. Di Banten pun terdapat sebuah
kantor dagang Belanda. Perkembangan kerajaan Banten t
idak lepas dari dukungan
kerajaan
-
kerajaan di pantai utara Laut Jawa, seperti Demak dan Jepara. Bahkan
sejarah Banten dapat ditelusuri lewat kehadiran Falatehan yang kemudian dikenal
sebagai Sunan Gunung Jati.
Hubungan antara Banten dan VOC yang semula ba
ik berubah seiring dengan
naiknya Sultan Banten Abu’l Fath Abdulfattah yang lebih dikenal sebagai Sultan
Ageng Tirtayasa menjadi raja Banten pada tahun 1651. Sultan yang duduk di tahta
saat berusia 20 tahun ini tidak menyukai Belanda karena Belanda dalam
p
andangannya hanya merupakan penghalang perdagangan Banten.
Sultan
Ageng
berusaha
menghalang
-
halangi
berbagai
upaya
monopoli
perdagangan
oleh
Belanda. Selain itu, orang
-
orang Banten juga diperintahkannya
untuk melancarkan serangan
-
serangan gerilya terhadap
kedudukan Belanda di
Jakarta, baik melalui darat maupun laut.
Setelah merasa penguasa Banten mempersulit usaha monopoli Belanda di Banter,
akhirnya VOC memblokir pelabuhan Banten sehingga merugikan perdagangan
kerajaan Banten.
Sultan terpaksa
mendekati Belanda untuk mengadakan
perundingan. Perundingan itu berlangsung sangat ketat karena Belanda tetap
mempertahankan keinginan perdagangan monopoli di Maluku dan Malaka yang
sulit diterima oleh Banten. Akhirnya, disepakati bahwa Belanda tetap menga
dakan
perdagangan dengan Maluku dan membayar ganti rugi kepada Banten.
Di sisi lain, Sultan Ageng Tirtayasa berhasil menjalin hubungan dagang dan kerja
sama dengan pedagang
-
pedagang Eropa bukan Belanda. Pedagang
-
pedagang
Inggris dan Denmark misalnya, beba
s membeli lada di seluruh wilayah kerajaan
Banten.
Dalam upaya mengimbangi monopoli perdagangan yang dilakukan
Belanda, Sultan Ageng berupaya untuk memberikan berbagai kesempatan
berdagang bagi seluruh bangsa Eropa yang datang ke Banten, seperti Inggris da
n
Perancis, hal itu dikarenakan Sultan Ageng sangat tidak setuju terhadap praktek
monopoli yang dilakukan oleh Belanda.
Hubungan baik antara
Inggris,
Prancis dan Sultan
Banten
itu bagaimana pun mulai
mencemaskan pihak Belanda yang kuatir kalau aliansi ant
ara Prancis dan Sultan
itu akan ditujukan ke Batavia. Di samping itu, persengketaan Belanda dengan
Banten juga tidak dapat dilepaskan dari berdirinya kota Batavia yang dirintis oleh
Jan Pieterszoon Coen, yang semula berpangkat Kepala Tata Buku kongsi dagan
g
itu di Banten, kemudian di Batavia.
Berkat taktik VOC, pada tahun 1676, Banten mulai goyah. Dengan politik adu
domba, Sultan Haji, putra Sultan Ageng, berhasil dipengaruhi sehingga memusuhi
ayahnya. Ia memang dikenal sebagai sosok yang sangat pro
-
Beland
a. Akibatnya,
terjadi perselisihan antara anak dan ayah. Masyarakat pun terbagi dua. Sebagian
tetap setia kepada Sultan Ageng, sedangkan yang lain memihak Sultan Haji.
Ketegangan dengan Belanda memuncak pada tahun 1680 dengan berakhirnya
perang
Trunojoyo. Sultan Ageng yang makin bertambah usianya harus
menghadapi Belanda dan puteranya, Sultan Haji. Pada tanggal 27 Februari 1682
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
13
pecah perang antara Sultan Ageng dengan Belanda dan Sultan Haji. Pasukan Sultan
Ageng
berhasil
merebut
istana
Sultan
Haj
i
di
Surosowan.
Belanda
melipatgandakan kekuatan.
Dengan bantuan Belanda, Sultan Haji berhasil mempertahankan diri dengan
mengikuti semua syarat yang diajukan Belanda yaitu bahwa semua orang Eropa
harus meninggalkan Banten. Pada bulan Agustus 1682, Sultan
Haji
menandatangani perjanjian yang mengakui kekuasaan Belanda. Lama kelamaan
Sultan Ageng terdesak dan kekuatannya mulai lemah, tetapi ia tidak mau
menyerah kepada Belanda. Pengikut
-
pengikutnya yang masih setia melanjutkan
perjuangan di daerah pedalaman.
Pada tahun 1683, Sultan Ageng tertangkap dan dipenjarakan di Jakarta. Ia
meninggal dunia dalam penjara. Ia dimakamkan di kompleks pemakaman raja
-
raja
Banten di sebelah utara Masjid Agung Banten.
Atas jasa
-
jasanya pada negara, Sultan Ageng Tirtayasa dibe
ri gelar Pahlawan
Nasional berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia No. 045/TK/Tahun 1970,
tgl 1 Agustus 1970.
7
Fakta Mencengangkan :
Pada perang melawan VOC, Sultan Ageng dibantu anaknya yang kedua,
yaitu Pangeran Purbaya,
setelah ayahnya menyerah, Pangeran Purbaya
pun sedia menyerah namun hanya mau dijemput oleh perwira VOC yang
berasal dari orang pribumi, yang menjemputnya kemudian adalah Untung
Surapati, karena simpati kepada Pangeran Purbaya, Untung Surapati
bukannya men
yerahkan
Pangeran,
malah justru berbalik Kembali
menyerang Belanda dan menyatakan keluar dari ketentaraan
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
14
C.
Rangkum
an
1.
Periode panjang penjajahan di sebagian wilayah Indonesia seringkali
menyebabkan penderitaan dan
kesengsaraan bagi rakyat Indonesia, munculnya
berbagai perlawanan dari para tokoh Bangsa Indonesia membuat gambaran
betapa banga kita bukan bangsa yang diam saja ketika mengalami penindasan
2.
Respon Bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan
Imperialisme Belanda
muncul dalam berbagai bidang antara lain, politik, ekonomi, Sosial
-
Budaya dan
Pendidikan
3.
Dalam bidang politik, muncul respon terhadap kolonialisme dan Imperialisme
dalam bentuk adanya pergerakan nasional
4.
Masa
-
masa pergerakan nasional
yang dilakukan demi tercapainya cita
-
cita bangsa
dimulai tahun 1908. Dimulai dari pergerakan yang moderat hingga radikal. Hingga
pada titik tercapainya sumpah pemuda untuk menyatukan visi misi bangsa
Indonesia.
5.
Respon Bangsa Indonesia terhadap kolonialisme
dan Imperialisme Belanda dalam
bidang ekonomi muncul dalam bentuk perlawanan terhadap monopoli Belanda
6.
Perlawanan terhadap monopoli Belanda antara lain dilakukan oleh masyarakat
Hitu di Maluku dan Kesultanan Banten di bawah pemerintahan Sultan Ageng
Tirta
yasa.
D.
Latihan Soal
1.
Alasan logis terhadap munculnya berbagai respon dari adanya praktek kolonialisme
dan Imperialisme oleh Bangsa Indonesia terhadap Bangsa Indonesia adalah karena
....
A.
Kolonialisme dan imperialisme Belanda menguntungkan
Sebagian pihak
B.
Rakyat merasa ditindas dan dilanggar hak asasi manusianya
C.
Bangsa Belanda tidak mempraktekkan kolonialisme gaya baru
D.
Bangsa Indonesia tidak menerima jika hanya dijadikan sebagai target pasar dari
industri Belanda
E.
Belanda memiliki berbagai str
ategi yang mengadu domba antara penguasa di
Indonesia
2.
Praktek Imperialisme dan Kolonialisme Belanda yang dilakukan di kawasan
Indonesia pada Abad ke XVII hingga XVIII akhir dilakukan oleh perusahaan bernama
....
A.
EIC
B.
VOC
C.
Portugis
D.
NGA
E.
KPM
3.
Dalam respon
Bangsa Indonesia terhadap kolonialisme di bidang politik, muncul
berbagai organisasi politik, yang sesuai periode perkembangannya dapat dibagi
menjadi beberapa periode, antara lain adalah
...
A.
Masa konsolidasi
-
Aksi
-
Reaksi
B.
Masa penetrasi
-
penyusupan
-
agitas
C.
Ma
sa penyusunan
-
radikal/nonkooperasi
-
Moderat
D.
Peride perlawanan dan periode pembentukan dasar negara
E.
Sebelum abad XX dan sesudah abad XX
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
15
4.
Sebagai salah satu organisasi pertama yang berciri khas modern, Budi Utomo masih
dapat dikatakan bersifat kedaerahan pada
awalnya, hal tersebut dikarenakan tujuan
Budi Utomo pada awalnya terbatas pada ...
A.
Pemajuan kebudayaan orang Jawa dan Madura
B.
Kemerdekaan para kaum pelajar Jawa
C.
Hanya boleh diikuti oleh orang Jawa
D.
Tokoh
-
tokoh yang terlibat dalam pendirian Budi Utomo hanya o
rang Jawa
E.
Ketua Organisasi Budi Utomo adalah orang dari suku bangsa Jawa
5.
Organisasi Sarekat Islam adalah sebuah bentuk respon dalam bidang politik terhadap
kolonialisme dan imperialisme Belanda di Indonesia, namun demikian, Sarekat Islam
memiliki akar
organisasi yang bermotif ekonomi, hal tersebut dikarenakan ...
A.
Sarekat Islam pada awalnya menentang berbagai bentuk monopoli yang dilakukan
oleh VOC di Kawasan Indonesia bagian timur
B.
Sarekat Islam didirikan sebaga bentuk kekecewaan masyarakat
pedagang Solo
terhadap kebijakan Pemerintah Hindia
-
Belanda yang mengeluarkan kenaikan
pajak pertambahan nilai bagi komoditas kain batik
C.
Sarekat Dagang Islam, merupakan cikal bakal organisasi Sarekat Islam yang
didirikan oleh para pedagang
D.
Sarekat Islam mer
upakan organisasi yang berkembang dari Sarekat Dagang Islam
yang memiliki motif untuk memajukan dunia perdagangan di kalangan
Masyarakat Islam di
Batavia
E.
Sarekat Islam berasal dari organisasi Sarekat Dagang Islam yang bertujuan untuk
membantu pedagang prib
umi dalam menghadapi dominasi pedagang Tiongho
a
6.
D
aerah di Indonesia yang bagaikan “mutiara dari timur” adalah...
A.
Aceh
B.
Sumatera
C.
Ternate
D.
Maluku
E.
Malaka
7.
Semangat nasionalisme kaum terpelajar dalam memb
a
ngun
kesadaran politik
skala
nasional pada masa perg
e
rak
an kemerdekaan
seperti yang dilakukan oleh
Pendidikan Nasional Indonesia (PNI
-
Baru)
didasarkan pada
...
A.
Aksi massa yang dapat dikumpulkan akibat rasa senasib
B.
Rendahnya kesadaran politik bangsa Indonesia
C.
Kolonial Belanda membatasi kesempatan pribumi
untuk terpelajar
D.
Corak pendidikan nasional berlatar belakang Barat dan terbatas
E.
Pendidikan kolonial tidak bergantung pada masyarakat pribumi.
8.
Perlawanan terhadap monopoli rempah
-
rempah yang dilakukan VOC hadir di
Kawasan Maluku yang dipimpin oleh Kakiali
dan Telukabessy, dalam bentuk
...
A.
Penyelundupan berbagai barang dagangan kepada pihak selain VOC
B.
Pembakaran pohon cengkeh
C.
Penyerangan terhadap Batavia dan kapal dagang asing
D.
Pembakaran Bendera Belanda di Benteng Rotterdam
E.
Aksi mogok massal yang dilakukan para petani cengkeh
9.
Upaya yang dilakukan Sultan Ageng Tirtayasa dalam menghambat upaya monopoli
dari VOC antara lain adalah dengan cara
...
A.
Membuka peperangan terbuka di Batavia
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
16
B.
Memberi kewenangan pada Perancis dan
Inggris untuk menghancurkan pos
-
pos
dagang Belanda di sekitar Banten
C.
Menjalin hubungan dagang dengan pihak selain VOC, seperti Inggris dan Perancis
D.
Memusnahkan berbagai barang dagangan yang diinginkan oleh Belanda (VOC)
E.
Menjalin sekutu dengan berbagai kera
jaan di Indonesia seperti Mataram dan
Palembang.
10.
Upaya Belanda dalam menghadapi berbagai respon Bangsa Indonesia terhadap
kolonialisme dan Imperialisme yang dilakukannya seringkali dengan politik yang
dikenal sebagai politik belah bamboo, yaitu
dengan cara ...
A.
Menginjak satu pihak dan mengangkat pihak lain (adu domba)
B.
Mendekati para pemimpin di suatu Kawasan dan menipunya
C.
Memerangi secara sporadis terhadap seluruh penguasa di Indonesia
D.
Menjatuhkan sanksi berat kepada tokoh
-
tokoh yang berani melawa
n
E.
Melakukan blockade dan mengisolir suatu kerajaan akibat tidak mau
bekerjasama dengan VOC
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
17
Kunci Jawaban & Pembahasan
No.
Kunci
Jawaban
Pembahasan
1.
B
Kolonialisme dan Imperialisme selalu membuat rakyat
menderita dan
dihilangkan hak asasinya sebagai manusia merdeka
2.
B
VOC beroperasi sejak 1602 hingga 1799
3.
C
Masa penyusunan
-
radikal/nonkooperasi
-
Moderat
4.
A
Pada awalnya Budi Utomo memang hanya berfokus pada kemajuan
budaya bagi orang
Jawa
-
Madura
5.
E
SDI yang didirikan oleh Tirto A.S. merupakan upaya menggalang
kekuatan pedagang pribumi melawan dominasi pedagang Tionghoa
khususnya di bidang perdagangan kain batik
6.
D
Cukup Jelas, Maluku juga sering disebut sebagai Jazirah
Al
-
Mulk,
(jazirah para raja) karena banyaknya raja yang ada di Kawasan
tersebut
7.
B
Rendahnya kesadaran politik bangsa Indonesia
8.
A
Kakiali dan berbagai sekutunya berupaya menyelundupkan berbagai
komoditas perdagangan agar mendapat harga yang lebih ba
gus
disbanding harus dijual ke VOC yang harganya sangat murah
9.
C
Demi menghambat monopoli Belanda, Banten membuka hubungan
dagang dengan bangsa lain, dengan harapan akan menutup
kemungknan VOC untuk memonopoli perdagangan di Maluku dan
Malaka
10.
A
Politik belah bamboo sering juga dikenal politik pecah belah atau adu
domba
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
18
E.
Penilaian Diri
Setelah mempelajari semua uraian materi dan mengerjakan latihan soal, mari kita
menilai sejauh mana pemahaman kita terhadap materi kali ini, Jawab
pertanyaan di
kolom tabel ini sesuai de
ngan pencapai
a
n pemahaman kamu.
Isilah
dengan
memberi tanda centang di salah satu kolom jawaban
No.
Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
1.
Apakah anda m
emahami
negara mana saja yang
melakukan kolonialisme dan
imperilasime di Indonesia?
2.
Apakah anda memahami mengapa negara
-
negara itu
melakukan kolonialisme dan imperialisme?
3.
Pahamkah anda mengenai
periodisasi masa pergerakan
nasional ?
4.
Apakah anda
mampu mengevaluasi perlawanan dari
kakiali dan masyarakat Hitoe ?
5.
Apakah anda mengetahui mengapa
Banten menolak
monopoli yang dilakukan oleh VOC ?
Catatan,
1.
Bila anda menjawab di kolom “tidak”
baca dan fahamilah kembali materi pada
modul ini
2.
Bila jawaban anda
seluruhnya berada di kolom “ya” silahkan lanjutkan
pembelajaran di kegiatan berikutnya.
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
19
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
RESPON BANGSA INDONESIA TERHADAP KOLONIALISME DAN
IMPERIALISME DI BIDANG SOSIAL
-
BUDAYA DAN PENDIDIKAN
A.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran
2
ini diharapkan
, siswa mampu :
1.
Mengumpulkan dan mengolah data dari berbagai sumber mengenai respon
bangsa Indonesia terhadap imperialisme dan kolonialisme dalam bidang sosial
-
Budaya dan Pendidikan.
2.
Menganalisis dan menarik kesimpulan dari data yang dikumpulkan terkait
respon bangsa Ind
onesia terhadap imperialisme dan kolonialisme dalam bidang
sosial
-
Budaya dan Pendidikan.
B.
Uraian Materi
1.
Respon Bangsa Indonesia Terhadap Kolon
ialisme dan Imperialisme di bidang
Sosial
-
Budaya
Kolonialisme dan Imperialisme Bangsa Belanda di Indonesia
banyak berdampak
terhadap kehidupan social
-
budaya masyarakat Indonesia, berbagai dampak tersebut
antara lain adalah:
•
Terciptanya
kelas sosial
dalam masyarakat, dengan bangsa Eropa dianggap
sebagai yang tertinggi, disusul oleh Asia
Timur Jauh,
dan terakhir
golongan
Bumiputera, sebagai orang yang
lebih dahulu tinggal di Indonesia, golongan
Bumiputera mendapatkan perlakuan diskriminatif, keistimewaan diberikan
pada golongan Eropa dan Timur Asing yang seringkali diprioritaskan dan
diutamakan dalam pemenuhan Hak
nya, hingga kaum Bumiputera merasa
didiskriminasikan di tanahnya sendiri.
•
Terjadinya
perubahan berbagai ritual dan tradisi kuno di istana
-
istana dan
keraton maupun di masyarakat
. Tradisi yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia, seperti upacara dan tata cara ya
ng berlaku dalam lingkungan
istana menjadi sangat sederhana, bahkan cenderung dihilangkan.
Tradisi
tersebut secara perlahan
-
lahan digantikan oleh tradisi pemerintah belanda.
•
Mundurnya aktivitas perdagangan laut.
Daerah Indonesia
pada saat abad ke
XVII
masih banyak bergantung pada aktivitas di tepi laut sehingga
perubahan aktivitas perdagangan berdampak pada kehidupan di pedalaman.
Kemunduran perdagangan di laut secara tak langsung menimbulkan budaya
feodalisme di pedalaman. Di baw
ah prinsip feodalisme, rakyat
bumiputera
dipaksa untuk tunduk/patuh pada tuan tanah Barat/Timur Asing.
•
Masuknya agama Katolik dan Protestan
, bersamaan dengan datangnya
Bangsa Belanda dan sebelumnya Portugis dan Spanyol, diperkenalkanlah
agama
Katolik dan Protestan di Indonesia.
Berbagai dampak tersebut pada akhirnya menimbulkan berbagai respon dari
Bangsa Indonesia di bidang sosial
-
Budaya terhadap praktek kolonialisme dan
Imperialisme Belanda di Indonesia, respon tersebut antara lain dalam be
ntuk :
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
20
Gambar
4
.
Mas Marco Kartodirjo
.
Sumber.http://Wikipedia.com
a.
Respon dalam bentuk
karya sastra
Pada masa kolonialisme dan imperialism Belanda, muncul berbagai respon
dalam bentuk karya sastra yang menjadi ciri khas pada masa pra
-
kemerdekaan,
umumnya karya sastra ini turut membentuk sebuah identitas nasion
al ke
-
Indonesiaan dengan ciri khas penulisan menggunakan Bahasa melayu, yang
kelak akan digunakan sebagai Bahasa Nasional di Indonesia, yaitu Bahasa
Indonesia.
Pada periode awal abad XX muncul para sastrawan, yang terkenal antara lain
adalah
Mohammad Yamin (1903
-
1964) yang mulai menulis sajak
-
sajak modern
pada tahun 1920
-
1922. Lalu ada pula Marah Roesli (lahir 1898) yang menulis
sebuah novel legendaris berjudul Siti Nurbaya, yang menceritakan kisah cinta
tragis sebagai akibat adanya benturan a
ntara nilai
-
nilai modern dan tradisional,
selain itu ada pula Sanusi Pane (1905
-
1968) yang juga menulis puisi modern dan
merupakan sastrawan berpengaruh khususnya dibidang pengembangan
kebudayaan yang berakar dari kebudayaan pra
-
islam.
Berbagai karya sas
tra ini, meskipun banyak dicetak menggunakan percetakan
milik pemerintah Hindia
-
Belanda, yaitu Balai Pustaka ternyata turut
mempertahankan identitas dan kelestarian budaya
-
budaya daerah yang
didokumentasikan dari berbagai karya tulis yang dibuat orang Indo
nesia,
sekaligus menyebarkan berbagai identitas kebangsaan Indonesia melalui suatu
Bahasa nasional, yaitu Bahasa Indonesia. Karya
-
karya satra ini turut pula
menyumbang gagasan tentang cara hidup modern di abad 20, Kesehatan pribadi,
hingga kepada emansipas
i wanita.
Aktifitas
-
aktifitas dari kegiatan budaya dan politik ini pada akhirnya akan
membawa ke arah persatuan Indonesia, yang tercermin dalam adanya kongres
Pemuda II yang sama
-
sama mencetuskan sebuah sumpah pemuda yang diinisiasi
oleh para pemuda dari
berbagai suku dan etnis, dalam memperingati kongres
yang diselenggarakan tahun 1928 ini, Moh.Yamin menulis
sekumpulan sajak
yang diterbitkan pada tahun 1929 dengan judul Indonesia Tumpah Darahku.
Sajak tersebut menggambarkan keyakinan di kalangan kaum terp
elajar
Indonesia bahwa pertama
-
tama mereka adalah Orang Indonesia, dan baru
setelah itu mereka adalah orang Minangkabau, Batak, Jawa, Kristen, Islam dan
lain
-
lain.
Selain Moh. Yamin adapula Mas Marco Kartodirdjo
yang menulis buku yang
berjudul “ Student H
idjo (1919) didalamnya menceritakan kehidupan Hidjo
seorang pemuda dari kalangan priyai rendahan yang berhasil meraih prestasi di
sekolahnya dan bisa melanjutkan belajar ke negeri Belanda
,
Buku lainnya yaitu
yang berjudul Rasa Merdika (1924), menceritakan
seorang pemuda yang selalu
berkonflik dengan ayahnya yang di anggapnya sebagai alat pemerintahan
Belanda.
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
21
b.
Respon dalam bentuk
karya seni
musi
k
Respon
Bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan Imperialisme Belanda di
Indonesia di bidang sosial budaya antara lain adalah berkembangnya
seni musik
memiliki nuansa dan menggelorakan perjuangan. Salah satu tokoh seni music
tersebut adalah seorang kelahiran Jak
arta, yang bernama Ismail Marzuki.
Ismail Marzuki merupakan musisi pemberontak di zamannya. Ketika pemerintah
kolonial Belanda memberlakukan pembatasan hak untuk berserikat dan
berkumpul (
vergader verbod
) terhadap organisasi
-
organisasi kebangsaan, dan
ra
kyat dilarang keras mendengarkan lagu
-
lagu mars partai politik dan
kebangsaan, jiwa Ismail memberontak.
Cara
-
cara pembatasan yang dilakukan
oleh pemerintah kolonial tersebut bertujuan untuk menjaga keamanan dan
ketertiban agar kekuasaanya di Indonesia lang
geng terjaga.
Sementara
sewaktu
pemerintah
melakukan
berbagai
upaya
menjaga
kedaulatannya itu, Belanda sedang mengalami situasi yang kacau balau.
Menurut
Firdaus Burhan dalam bukunya yang berjudul “Ismail Marzuki: Hasil Karya dan
Pengabdiannya” (1983: 22), Ismail telah menciptakan lagu yang mampu
membakar semangat bangsa dalam 10 judul lagu. Diantaranya lagu berjudul
Banyu Biru, Bintangku, Ani
-
ani P
otong Padi, Kroncong Sukapuri dan Arjuna
Rimba Malam Kemilau, Siapakah Namanya, Sederhana, Kroncong.
Lagu
-
lagu tersebut mampu membawa pengaruh pada perjuangan bangsa, karena
menceritakan keadaan Indonesia di bawah jajahan Belanda. Begitulah profil
Ismail
Marzuki yang tercatat dalam sejarah berjuang demi kemerdekaan melalui
melodi.
Gambar
5
.
Komponis asal Betawi, Ismail Marzuki
. Sumber. http://wikipedia.com
2.
Respon Bangsa Indonesia Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang
Pendidikan
Sistem pendidikan yang telah dijalankan oleh pemerintah kolonial pihak Belanda
ialah menggunakan metode Barat dengan cara menyediakan tempat pendukung
berupa sekolah, meto
de kurikulum serta guru pengajar dengan jadwal yang teratur.
Pada awal mulanya sekolah yang telah didirikan ialah sebuah sekolah gubernemen di
tiap
-
tiap kabupaten ataupun kota besar. Sekolah tersebut didirikan di tahun 1840
-
an
serta diperuntukkan untuk mas
yarakat pribumi dari golongan masyarakat menengah
atau anak pegawai pemerintah.
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
22
Guna menyiapkan tenaga guru pengajar lalu didirikanlah sekolah guru atau disebut
kweekschool
di kota Sala pada tahun 1852, di kota Bandung dan kota Probolinggo
pada tahun 1866
. Pelajar lulusan sekolah tersebut akan ditempatkan di beberapa
sekolah
-
sekolah gubernemen. Bahasa sehari
-
hari yang digunakan di dalam aktivitas
persekolahan tersebut ialah bahasa Jawa, Madura, Sunda atau bahasa Melayu,
tergantung dimana lokasi sekolah ter
sebut.
Karena rasa ketidakpuasaan pada pendidikan Belanda yang cenderung mahal dan
hanya orang tertentu. Maka banyak orang biasa yang tidak bisa mendapatkan
pendidikan. Akhirnya
muncul berbagai respon terhadap kolonialisme dan
imperialism Belanda
pada bidang Pendidikan
sebagai bentuk sekolah tandingan
terhadap sekolah pemerintah
, antara lain adalah munculnya sekolah
-
sekolah milik
orang Indonesia asli, antara lain adalah :
a.
Taman Siswa
Setelah pulang dari pengasingan bersama dengan rekan
-
rekannya
dal
am Indische
Partij (IP) Ki Hajar Dewantara, yang bernama asli Suwardi Suryaningrat lantas
mendirikan sebuah perguruan yang bercorak Nasional yang di beri nama
Onderwijs Instituut Taman Siswa ( Perguruan Taman Siswa).
Tujuan pendidikan Tamansiswa adalah me
mbangun anak didik menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, merdeka lahir batin,
luhur akal budinya, cerdas dan berketerampilan, serta sehat jasmani dan
rohaninya untuk menjadi anggota masyarakat yang mandiri dan bertanggung
ja
wab atas kesejahteraan bangsa, tanah air, serta manusia pada umumnya.
Sejak berdirinya pada tahun 1922 hingga kini Taman siswa sangat dikenal sebagai
lembaga pendidikan yang menasional. Meski beberapa dekade belakangan ini
nama Tamansiswa agak
surut, termasuk dalam dunia pendidikan yang menjadi
andalannya itu sendiri. Hal tersebut tidak semata
-
mata karena semakin banyaknya
bermunculan lembaga
-
lembaga pendidikan yang kompetif, meski cenderung
menjadi pasar, namun juga karena tampaknya Tamansiswa
sendiri kehabisan
energi, terutama energi pembaruan, di bidang pendidikan.
Setelah didirikannya Taman Siswa pada tanggal 3 juli 1922, perjalanan Taman
Siswa ini tidak berhenti disitu saja melainkan Taman Siswa ini terus berkembang
dimana Taman Siswa
ini berperan dalam menumbuhkan rasa Nasionalisme
bangsa Indonesia. Seperti kita ketahui sejak awal Taman Siswa dibentuk
memberikan pendidikan yang berdasarkan pada kepribadian bangsa. Meskipun
menggunakan sistem pendidikan modern Belanda akan tetapi Taman
Siswa tidak
mengambil kepribadian Belanda. Dengan demikian, anak didiknya tidak
kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia yang sangat berbeda dengan
Belanda. Peran Guru Taman Siswa berasal dari bangsa Indonesia dan umumnya
berasal dari para aktivis per
gerakan nasional yang bercita
-
cita memerdekakan
bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.
Meskipun mendapat beberapa kali tawaran dari Pemerintah Belanda untuk
mendapatkan bantuan dana dari pemerintah,
Ki Hajar Dewantara
menolaknya,
dengan dalih tetap men
ginginkan adanya independensi Pendidikan di Taman
Siswa tanpa mengikuti berbagai aturan dari Pemerintah Hindia Belanda
. Meskipun
ada kebijakan dari pemerintah Belanda untuk ditutup namun karena ada protes
keras dari Ki Hajar Dewantara maka
sekolah tersebut
tidak jadi ditutup.
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
23
Berbagai warisan dari Taman Siswa yang berasal dari Ki Hajar Dewantara antara
lain adalah
Semboyan pendidikan yang sampai kini tetap dipegang oleh Indonesia
yaitu
a.
Ing ngarso sung tuladha artinya dapat memberi teladan
b.
Ing Madya Mang
un Karsa artinya menjadi penyemangat
c.
Tut wuri Handayani artinya memberi dorongan
Selain itu, hari lahirnya Ki Hajar Dewantara pada tanggal 2 Mei pun tiap tahun
diperingati sebagai hari Pendidikan nasional di Indonesia.
b.
INS Kayu Tanam
Moh. Syafei
seorang yang berdarah Minang dilahirkan di Kalimantan Barat
tepatnya di daerah Natan tahun 1895. Anak dari Mara Sutan dengan Indung
Khadijah. Ia menamatkan di Sekolah Rakyat tahun 1908, masuk sekolah Raja
(Sekolah Guru) lulus pada tahun 1914. Kemudian beli
au hijrah ke Jakarta dan
menjadi guru pada sekolah Kartini selama 6 tahun. Disela
-
sela kesibukannya
menyempatkan diri untuk belajar menggambar lulus tahun 1916, bahkan aktif
dalam Budi Utomo serta Insulide serta membantu Wanita Putri Merdeka.
Moh. Syafei
pada tanggal 31 Mei 1922 berangkat ke negeri Belanda menempuh
pendidikan atas biaya sendiri. Belajar selama 3 tahun dengan memperdalam ilmu
musik, menggambar, pekerjaan tangan, sandiwara termasuk memperdalam
pendidikan dan keguruan. Pada tahun 1925 kembali
ke Indonesia untuk
mengabdikan ilmu pengetahuannya.
Berikut ini adalah
Perkembangan Pendidikan INS Kayu Tanam
, antara lain :
1)
Masa Awal RP INS Kayutanam
Kayutanam adalah nama desa kecil di Sumatera Barat sedangkan INS sebuah
lembaga
pendidikan
yang
merupakan
akronim
dari
Indonesche
Nederlandsche School. Cikal bakal sekolah ini adalah milik jawatan kereta api
yang dipimpin oleh ayahnya. Tanggal 31 oktober 1926 diserahkan kepada M.
Syafei untuk mengelolanya dan kemudian tersohor dengan nama Ruang
Pendi
dikan Indonesche Nederlandsche School (RP INS) Kayutanam.
Pada awal didirikan, Ruang Pendidik INS mempunyai asas
-
asas sebagai
berikut :
•
Berpikir logis dan rasional
•
Keaktifan atau kegiatan
•
Pendidikan masyarakat
•
Memperhatikan pembawaan anak
•
Menentang intele
ktualisme
2)
Zaman Penjajahan Belanda
RP INS kayutanam tahun 1926 memiliki 75 orang siswa terdiri atas dua kelas
(1A dan 1B) dengan bahasa pengantar bahasa Indonesia. Gedung sekolah RP
INS Kayutanam dibangun sendiri oleh siswa tahun 1927 terbuat dari bambu
b
eratap rumbia. Karena membutuhkan lahan luas maka pada tahun 1937
dipindahkan ke Pelabihan, 2 kilometer dari Kayutanam dan selesai pada
tahun 1939. Kemajuan terus tercapai dengan adanya :
a.
Terbangunnya asrama dengan kapasitas 300 orang dan 3
perumahan
guru
b.
Murid 600 orang
c.
Asrama dilengkapi dengan satu ruang makan dan dapur
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
24
d.
1 pesanggerahan
3)
Zaman Penjajahan Jepang
Pecahnya PD II 1941 INS diduduki secara paksa oleh Belanda dan proses
pembelajaran terhenti. Setelah Jepang menang tahun
1942 RP INS berubah
terjemahannya menjadi Indonesche Nippon School. Di zaman ini
pembelajaran merosot tajam yang disebabkan oleh sulitnya memperoleh alat
-
alat pelajaran dan digunakan untuk bekerja serta berlatih demi kepentingan
perang Jepang.
4)
Zaman Kemer
dekaan
Nama INS tetap dipakai akan tetapi sebagai singkatan dari Indonesia Nasional
School, pada masa kemerdekaaan Kayu tanam mengalami perkembangan ini
dilihat dari :
▪
Atas ijin pemerintah Kayuta
nam
mendirikan ruang pendidikan
pengajaran, dan kebudayaan di
bekas kantor penyelidikan di Padang
Panjang. Perpustakaan ini pada masa itu memiliki koleksi buku sebanyak
23.000 buku.
▪
Pada tahun 1952 mendirikan percetakan dan penerbitan sendiri yang
bernama Sridharma, dan menerbitkan majalah bulanan Sendi, serta
menga
rang buku Kunci 18 untuk memberantas buta huruf.
▪
Pada tanggal 31 Oktober 1952 INS dijadikan SGBN Istimewa,
keistimewaan ini terletak pada :
▪
Moh Syafei tidak 100% terikat oleh peraturan
-
peraturan pemerintah.
▪
Murid
-
murid INS berasal dari seluruh Indonesia.
▪
P
elajaran yang diutamakan adalah ekspresi, seperti menggambar, musik,
tari
-
tarian, pekerjaan tangan.
Gambar
6
.
Infografis tentang INS Kayutanam
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
25
C.
Rangkuman
Setelah membaca uraian materi ini, kembali simak rangkuman materi di
bawah ini,
1.
Respon Bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan Imperialisme Belanda j
u
ga
muncul dalam bidang sosial
-
budaya dan Pendidikan
2.
Respon dalam bidang sosial budaya antara lain adalah terbitnya karya
-
karya
sastra yang menjadi penyemangat dan
penyebar identitas ke
-
Indonesiaan lewat
kesatuan Bahasa, tokohnya antara lain: Moh.Yamin, Mas Marco, Marah Roesli
3.
Selain dalam bidang sastra, respon juga muncul melalui seni music, tokohnya
antara lain Ismail Marzuki yang banyak menulis lagu sebagai penyem
angat ke
-
Indonesiaan
4.
Dalam bidang Pendidikan, respon muncul dalam bentuk didirikannya sekolah
tandingan oleh para tokoh Indonesia yang tidak puas terhadap Pendidikan yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Hindia
-
Belanda yang elitis dan hanya dinikmati
segeli
ntir masyarakat Bumiputera
5.
Lembaga Pendidikan yang didirikan sebagai bentuk respon kolonialisme dan
imperialisme Belanda antara lain adalah didiirkannya Taman Siswa dan INS
Kayutanam
6.
Pada Taman Siswa maupun INS Kayutanam, sangat dijunjung tinggi Independe
nsi
dari pengaruh pemerintah Hindia
-
Belanda, terbukti dengan adanya penolakan
terhadap bantuan yang diberikan pemerintah Belanda kepada kedua Lembaga
Pendidikan tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap pengaruh dari
pemerintah.
D.
Latihan Soal
1.
Sebagai sebuah bangsa yang merasa dikolonialisasi oleh Bangsa lain, Indonesia
tidak diam saja dan menerima perlakuan diskriminatif dari pemerintah colonial
Belanda, jelaskan 3 bentuk respon Bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan
imperialisme Belanda da
lam bidang sosial
-
Budaya
2.
Timbul dan berkembangnya karya sastra yang memuat sajak
-
sajak dan cerita
bernuansa penjajahan Belanda bukan saja dapat memperkenalkan dan
mempertebal rasa cinta tanah air dari para penduduk Bumiputera, namun
memiliki dampak lain, y
aitu ....
3.
Seni musik dapat menjadi media dalam menggelorakan rasa kebangsaan Ketika
masa kolonialisme Belanda di Tanah Air, jelaskan kiprah Ismail Marzuki sebagai
komponis dalam perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme oleh
Belanda di Indonesia
4.
Berdasarkan ketidakpuasan Pendidikan yang digelar oleh pemerintah Belanda,
banyak tokoh yang kemudian mendirikan Lembaga Pendidikan sebagai bentuk
respon terhadap kolonialisme dan imperialisme Belanda di Indonesia, jelaskan apa
saja yang menjadi ketidakpua
san terhadap pendidikan Belanda dari tokoh bangsa
seperti Ki Hajar Dewantara ?
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
26
Kunci Jawaban
No.
Kunci Jawaban
1.
Menulis berbagai karya sastra yang menggambarkan suasana penjajahan
Belanda dan menyebarluaskan ajaran cinta tanah air, menyelenggarakan
berbagai pertemuan antara para pemuda yang bersemangat pada pelestarian
kebudayaan asli Indonesia khususnya dari segi B
ahasa dalam berbagai bentuk
sajak, puisi dan cerita, menulis berbagai syair musik untuk memompa
semangat kebangsaan dan cinta tanah air
2.
Menyebarluaskan pemakaian Bahasa Indonesia sebagai Bahasa persatuan yang
digunakan oleh berbagai suku, etnis dan ag
ama
3.
Ismail Marzuki adalah komponis asal Betawi yang banyak menulis lagu
-
lagu
bertema perjuangan dan sering digunakan dalam upaya mempertebal rasa
kebangsaan dan cinta tanah air
4.
Ketidakpuasan terhadap adanya diskriminasi terhadap kaum Bumiputera,
se
lain itu adanya biaya Pendidikan yang mahal sehingga Pendidikan tidak
dapat dijangkau semua kalangan masyarakat, selain itu prinsip Pendidikan dari
Lembaga Pendidikan bentukan Belanda dinilai hanya berfokus pada kebutuhan
akan pemenuhan tenaga kerja demi i
ndustry yang sedang digalakkan oleh
Belanda di Indonesia.
E.
Penilaian Diri
Setelah mempelajari semua uraian materi dan mengerjakan latihan soal, mari kita
menilai sejauh mana pemahaman kita terhadap materi kali ini, Jawab pertanyaan di
kolom tabel ini
sesuai dengan pencapain pemahaman kamu, jangan lupa, isi dengan
jujur ya.
Isilah
dengan memberi tanda centang di salah satu kolom jawaban
No.
Pertanyaan
Jawaban
Ya
Tidak
1
.
Apakah anda memahami
berbagai bentuk respon Bangsa
Indonesia dalam
bidang sosial budaya dan Pendidikan terhadap
kolonialisme dan imperialisme Belanda
2
.
Dapatkah anda menjelaskan ulang berbagai bentuk respon
bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme
dalam bidang sosial budaya ?
3
.
Dapatkah anda menjelaskan ulang berbagai bentuk respon
bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan
imperialisme
dalam bidang pendidikan
?
Catatan,
1.
Bila anda menjawab di kolom “tidak”
, bacalah dan fahami kembali materi pada
modul ini
2.
Bila jawaban anda seluruhnya berada di kolom “ya” silahkan lanjutkan
pembelajaran di kegiatan berikutnya.
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
27
EVALUASI
Kerjakan soal di bawah ini dengan menjawab pilihan yang paling tepat
1.
Praktek kolonialisme dan Imperialisme yang dilakukan oleh Belanda Indonesia dalam
bidang ekonomi memunculkan berbagai respon perlawanan dari Bangsa Indonesia
dalam bentuk penyelundupan, sabotase, penyerangan dari para penguasa di
nusantarra terhadap Beland
a (Khususnya VOC), secara mendasar, bentuk kolonialisasi
dan imperialisme yang paling ditentang para penguasa di Indonesia di bidang ekonomi
adalah
...
A.
Praktek tanam paksa
B.
Kerja rodi
C.
Monopoli perdagangan
D.
Pembangunan jalan raya pos
E.
Politik adu domba
2.
Latar
belakang para pedagang Eropa, mencari kepulauan Indonesia sekitar abad ke 15
dan 16 adalah....
A.
Minyak bumi dan tembakau
B.
Pala, cengkeh dan bunga pala
C.
Batu permata dan cengkeh
D.
Mutiara dan keramik
E.
Kain tenun dan minyak kelapa
3.
Rempah
-
rempah merupakan salah
satu fa
k
tor pendorong bangsa barat menemukan
dunia Timur. Fungsi dari rempah
-
rempah bagi bangsa barat adalah....
A.
Bahan pelengkap pembuatan minuman beralkohol
B.
Menghilangkan racun pada makanan
C.
Bahan baku industry makanan
D.
Mengobati berbagai penyakit
E.
Membantu m
enghangatkan badan
4.
VOC merupakan organisasi dagang milik Belanda yang dibentuk pada 20 Maret 1602.
Meskipun berstatus kongsi dagang , dalam perkembangan VOC dapat menjalankan
pemerintahan layaknya sebuah negara karena....
A.
VOC memiliki wewenang khusus berupa
hak oktroi
B.
VOC mampu memperluas wilayah kekuasaan
C.
VOC memiliki wewenang khusus berupa hak oktroi
D.
Pemerintah Belanda memberikan kebebasan bagi VOC
E.
Keanggotaan VOC tidak hanya mencakup orang Belanda
5.
Respon Bangsa Indonesia terhadap dominasi dan monopoli VOC di kepulauan maluku
lantas menimbulkan berbagai perlawanan, salah satunya adalah yang terjadi di Maluku
pada abad ke
-
17 dibawah pimpinan Kapiten Hitoe “Kakiali”, salah satu respon yang
dilakukan ol
eh Kakiali antara lain adalah
....
A.
Membakar benteng Belanda di Ambon
B.
Menjalin aliansi dengan Ternate dan Gowa dalam rangka melawan monopoli
Belanda
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
28
C.
Memotong jalur perbekalan VOC dari Batavia melalui jalur laut Makassar
D.
Menggelorakan perang sabil terhadap ked
udukan VOC di Ambon
E.
Memungut upeti dari kekuasaan
-
kekuasaan yang setia kepada VOC di kepulauan
Maluku
6.
Respon bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan Imperialisme Belanda di tanah air
dalam bidang politik antara lain adalah dengan mendirkan berbagai or
ganisasi
pergerakan nasional yang merupakan ciri dari perlawanan setelah abad XX, salah satu
organisasi massa terbesar yang bertujuan untuk memajukan kesejahteraan kaum
Bumiputera dan memiliki latar belakang ekonomi Ketika didirikan adalah ....
A.
Budi Utomo
B.
S
arekat Islam
C.
Indische Partiij
D.
Indonesische Vereeniging
E.
Partai Nasional Indonesia
7.
Salah satu pendiri Indische Partij merupakan seorang Indo
-
Belanda yang bernama
Ernest Douwes Dekker (lantas dikenal dengan nama Setiabudi) pada perjuangannya
dia menarik duk
ungan dari para kaum Indo di tanah air agar setia dan memiliki
identitas kebangsaan yang sama dengan kaum Bumiputera, hal tersebut
menggambarkan bahwa sebenarnya ....
A.
Kaum Indo
-
Belanda di Indonesia merupakan kaum yang sangat bergantung pada
Bumiputera
B.
Indo
-
Belanda memiliki ketakutan terhadap kekuatan kaum Bumiputera
C.
Kolonialisme Belanda bersifat sangat diskriminatif sehingga kaum Indo
-
Belanda
saja memprotes
D.
Pendidikan dari kaum Indo Belanda lebih rendah dari kaum Bumiputera
E.
Pemerintah Hindia
-
Belanda selalu menganggap kaum Indo
-
Belanda sebagai
golongan masyarakat kelas atas
8.
Corak pergerakan nasional yang menolak kerja sama dengan pemerintah kolonial biasa
disebut kelompok
...
A.
non
-
kooperatif
B.
kooperatif
C.
Liberal
D.
sosialis
E.
Politik Etis
9.
Salah
satu perbedaan cara berjuang dalam pergerakan nasional terjadi pada organisasi
Partai Nasional Indonesia setelah pemimpinnya tertangkap, Mr.Sartono mendirikan
Partindo dan Moh.Hatta & Sjahrir mendirikan PNI
-
Baru, secara mendasar perbedaan
kedua organisasi
pecahan PNI itu terletak pada
....
A.
Pendekatan agitasi massa oleh Partindo dan Pendidikan politik oleh PNI
-
Baru
B.
Pemimpin yang memiliki visi berbeda dalam memandang dasar negara Indonesia
C.
Latar belakang perjuangan yang berhaluan sosialisme dan yang satu berh
aluan
komunisme
D.
Langkah perjungan, Partindo menggalang sumbangan dari penduduk, PNI
-
Baru
lebih kepada membentuk koperasi mandiri
E.
Partindo menggunakan pendekatan kooperatif sedangkan PNI
-
Baru nonkooperatif
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
29
10.
Indische Partij adalah organisasi pergerakan nasional yang didirikan oleh tiga tokoh
yang dikenal dengan sebutan tiga serangkai, yaitu E.F.E Douwes Dekker, Cipto
Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat.
Organisasi ini berdiri pada tahun 1912 dan
organisasi
ini bersifat politik. Indische Partij menunjukkan garis politik secara jelas dan
tegas serta menginginkan suatu kesatuan penduduk yang multirasial. Hal ini
disebabkan karena ....
A.
Indische Partij dalam perjuangannya bersikap moderat
B.
Indische Partij memperju
angkan kemerdekaan Indonesia
C.
berjuang untuk memperbesar pengaruh pro Hindia Belanda
D.
organisasi ini diketuai tokoh yang berpendidikan Belanda
E.
Indische Partij menuntut persamaan hak dalam berbangsa
11.
Pergerakan nasional Indonesia dipelopori oleh
golongan
....
..
A.
mi
l
iter
B.
bangsawan
C.
pemuda
D.
pelajar
E.
priyayi
12.
Kelahiran Budi Utomo yang di bidani oleh dr.Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908,tanggal
tersebut kemudian
hingga hari ini diperingati sebagai hari ...
A.
Kejayaan Nasional
B.
Kemenangan Nasional
C.
Hari Pahlawan
D.
Kemerdekaan Na
sional
E.
Kebangkitan Nasional
13.
P
erjalanan karya sastra di Indonesia cukup berkembang pada masa awal abad ke
-
20,
tokoh seperti Mohammad Yamin, Marah Ruslie, Sanusi Pane, Mas Marco banyak
menulis berbagai karya sastra yang kemudian mengilhami
nilai
-
nilai kehidupan
modern dan salah satunya adalah nilai kebangsaan, selain nilai kebangsaan Indonesia,
karya sastra tersebut juga membantu bagi ...
A.
Bergeraknya roda ekonomi dari para pengusaha percetakan
B.
Para pemimpin nasional sebagai bahan pidato
C.
Pemerintah Belanda untuk mengidentifikasi siapa saja tokoh kebangsaaan
Indonesia yang bersifat tidak kooperatif
D.
Kaum terpelajar untuk menambah rujukan dalam berjuang
E.
Meluasnya penggunaan Bahasa Indonesia di kalangan bangsa Indonesia
14.
Tokoh pencipta lagu I
ndonesia raya adalah seorang kebangsaan Indonesia yang
bernama Wage Rudolf Supratman, selain komponis pencipta lagu Indonesia Raya,
terdapat pula komponis dari Betawi yang sering menulis lagu bertema perjuangan dan
romansa masa penjajahan Belanda, tokoh te
rsebut bernama ...
A.
Ismail Marzuki
B.
Moh.Yamin
C.
Sanusi Pane
D.
Sutan Sjahrir
E.
Raden Saleh
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
30
15.
Respon Bangsa Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme Belanda di
Indonesia muncul dalam bidang Pendidikan, salah satunya adalah berdirinya Lembaga
pendidikan
...
A.
Horgere Burger School
B.
School Tot Opleiding Van Inlansche Artsen
C.
Opleiding School Vor Inlandsche Ambtenaar
D.
Indonesische
-
Netherland School Kayutanam
E.
Kweekschool
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
31
Kunci Jawaban
No.
Jawaban
No.
Jawaban
1.
C
11.
D
2.
B
12.
E
3.
E
13.
E
4.
A
14.
A
5.
B
15.
D
6.
B
7.
C
8.
A
9.
A
10.
E
Modul Sejarah Kelas XI KD 3.7 Dan 3.7
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jend
e
ral PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
32
Daftar Pustaka
Acemoglu, Daron, dan James Robinson.
Mengapa Negara Gagal awal mula kekuasaan,
kemakmuran dan Kemiskinan.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2014.
Hapsari, Ratna, dan M Adil.
Sejarah Kelompok Peminatan Ilmu
-
Ilmu Sosial untuk SMA
kelas XI.
Jakarta: Penerbit Erlangga, 2014.
Ricklefs, M.C.
Sejarah Indonesia Modern 1200
-
2004.
Jakarta: PT Serambi Ilmu
Semesta,
2007.
Supriatna, Nana.
Buku siswa Aktif dan Kreatif Belajar Sejarah Untuk SMA/MA kelas XI
Peminatan Ilmu
-
ilmu Sosial.
Bandung: Grafindo Media Pratama, 2017.
Intenet :
•
h
ttps://www.google.com/search?q=gambar+kerajaan+aceh&safe=strict&sxsrf=
ALeKk01hiL37vePwUUXrFdVRHyE7xpTdJQ:1600342593302&source=lnms
&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjkkqvejPDrAhUP73MBHclXCHEQ_AUoA
XoECAwQAw&biw=1242&bih=558#imgrc=6LY2oT1arXpPNM
•
https://pahamify.com/blog/artikel/sejarah
-
bukti
-
bukti
-
pengaruh
-
islam
-
yang
-
masih
-
ada
-
hingga
-
kini/
•
https://www.academia.edu/41934311/Respon_Bangsa_Indonesia_Terhadap_Kol
onialisme_dan_Imperialisme_di_Bidang_Pendidikan
•
https://tirto.id/ins
-
kayutanam
-
sekolah
-
alternatif
-
yang
-
melawan
-
kurikulum
-
belanda
-
cJLR